Sabar di dalam berdakwah memiliki peran amat penting dan sebagai kewajiban bagi
seorang da’i. Sabar, secara umum merupakan kewajiban bagi setiap muslim, namun
bagi seo-rang da’i, ia lebih dan sangat ditekan-kan. Oleh karena itu, Allah
memerin-tahkan kepada pemimpin para da’i dan teladan mereka, Rasulullah
Shallallaahu alaihi wa Salam untuk bersikap sabar, Dia berfirman,
“Bersabarlah (hai Muhammad) dan tiadalah kesabaranmu itu melainkan dengan
pertolongan Allah dan janganlah kamu bersedih hati terhadap (kekafiran) mereka
dan janganlah kamu bersempit dada terhadap apa yang mereka tipu dayakan”.
(QS. 16:127-128)
Di dalam ayat yang lain disebut-kan,
“Maka
bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan hati dari
rasul-rasul telah bersabar dan janganlah kamu meminta disegerakan (azab) bagi
mereka.(Qs. Al-Ahqaaf: 35)
Juga firman-Nya yang lain, artinya,
“Dan
sesungguhnya telah didustakan (pula) rasul-rasul sebelum kamu, akan tetapi
mereka sabar terhadap pendustaan dan penganiayaan (yang dilakukan) terhadap
mereka, sampai datang pertolongan Kami terhadap mereka.” (QS. 6: 34)
Jika Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam saja, yang beliau adalah
manusia paling mulia, penghulu Bani Adam masih diperintahkan untuk bersabar,
maka bagaimana lagi dengan kita?
Pentingnya Sabar di dalam
Ber-dakwah Allah Subhannahu wa Ta'ala telah menjelaskan kepada kita
semua, bahwa kehidupan ini penuh dengan ujian dan cobaan. Salah satu hikmah
diturunkannya cobaan dan ujian adalah agar diketahuai mana orang yang jujur dan
yang dusta, mana yang benar-benar mukmin dan yang munafik, mana yang bersabar
dan mana yang tidak.
Seorang da’i membutuhkan kesabaran yang ekstra
kuat, hal ini karena keberadaan seorang da’i lain dengan masyarakat pada
umumnya. Nabi Shallallaahu alaihi wa Salam telah memberitahukan, bahwa semakin
tinggi tingkat keimanan seseorang, maka semakin berat ujian yang dihadapi,
beliau bersabda,
“Orang yang paling berat ujiannya adalah para nabi, kemudian
yang semisal mereka, lalu yang semisal mereka. Seseorang diberi ujian
berdasarkan tingkatnya dalam beragama.” (HR. At-Tirmidzi, Ibnu Majah, Ahmad
dan al-Hakim. Dihasankan oleh al-Albani)
Maka kesabaran bagi seorang
da’i amatlah penting, di antara pentingnya kesabaran di dalam berdakwah adalah
sebagai berikut:
1. Sabar di dalam Berdakwah Ibarat Kepala bagi
Badan Dapat dikatakan, bahwa tidak ada dakwah yang tanpa kesabaran,
sebagai-mana tidak ada badan yang tanpa kepala. Jika kepala lepas dari badan,
maka itu artinya kematian. Oleh karena itu, Iman Ibnu Qayim mengatakan,”
Kedudukan sabar ter-hadap iman, ibarat kedudukan kepala terhadap badan. Maka
tidak ada iman bagi orang yang tidak punya kesabaran, sebagaimana jasad juga tak
berarti tanpa adanya kepala.” Jika dalam keimanan yang sifatnya masih individual
dibutuhkan kesabar-an, maka dalam dakwah yang skupnya lebih luas dan kompleks
sudah barang tentu sangat lebih dibutuhkan lagi.
2. Sabar Merupakan
Salah Satu Empat Rukun Kebahagiaan. Sebagaimana firman Allah
Subhannahu wa Ta'ala ,
“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar
berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal
shaleh dan nasehat menasehati supaya menaati kebenaran dan nasihat menasihati
supaya menetapi kesabaran.” (QS. 103:1-3)
3. Sabar Termasuk
Akhlak Paling Agung. Kesabaran merupakan akhlak yang dibutuhkan oleh
setiap muslim secara umum dan lebih khusus para da’i. Para ulama telah banyak
menying-gung masalah pentingnya sabar dalam banyak risalah dan karya mereka.
4. Sabar Termasuk Perkara Paling Penting. 5. Sabar
Merupakan Pendekatan Diri kepada Allah yang Utama Di dalam al-Qur’an
disebutkan, bahwa hanya kesabaranlah yang akan dibalas oleh Allah dengan pahala
yang tidak terhitung. Hal ini menunjukkan, bahwa ia merupakan amal yang sangat
utama dan tinggi kedudukannya. Allah Subhannahu wa Ta'ala berfirman,
“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala tanpa
batas.” (QS. 39:10
6. Kesabaran Meringankan Penderitaan
Setiap muslim dan terutama para da’i pasti menghadapi tantangan
dalam hidupnya, karena seorang da’i menga-jak manusia untuk meninggalkan hawa
nafsu dan syahwat yang dibenci oleh Allah, tunduk terhadap perintah-Nya,
berhati-hati terhadap batasan-batasan-Nya serta menjalankan apa yang
disyariatkan oleh-Nya. Maka orang-orang yang berseberangan dengan dakwahnya,
pasti akan memusuhi dengan segenap tenaga bahkan bila perlu dengan angkat
senjata. Menghadapi rintangan semacam ini seorang da’i mau tidak mau harus
me-megang kayakinan dengan teguh dan bersabar, karena sabar merupakan pedang
yang tak pernah tumpul dan sinar yang tak kenal redup.
7. Sabar
Adalah Sifat Para Nabi Para nabi dan rasul alaihimussalam
mendapatkan keselamatan, kesukses-an dan kekuatan dikarenakan sikap sabar
mereka. Allah Subhannahu wa Ta'ala berfirman,
“Maka bersabarlah Kamu,
sesungguhnya janji Allah adalah benar dan sekali-kali janganlah orang-orang yang
tidak meyakini (kebenaran ayat-ayat Allah) itu menggelisahkan kamu.” (QS.
30: 60)
Lukman al-Hakim, seorang yang telah diberikan hikmah oleh Allah,
telah mewasiatkan kesabaran kepada anaknya, sebagaimana yang telah difirmankan
Allah Subhannahu wa Ta'ala ,
“Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah
(manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari per-buatan yang
mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang
demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).” (QS. 31:17)
8. Dengan Kesabaran Seorang Da’i Menjadi Teladan Seorang
dai hendaknya menjadi teladan bagi masyarakatnya, sebagai-mana ini merupakan
salah satu sifat hamba yang ideal (Ibadur Rahman). Keteladanan dalam beragama
tidak akan didapat, kecuali dengan bersabar, karena Allah telah menetapkan,
bahwa imamah (keteladanan) hanya didapati oleh mereka yang sabar dan yakin
ter-hadap ayat-ayat Allah. Firman Allah Subhannahu wa Ta'ala ,
“Dan Kami
jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan
perintah Kami ketika mereka sabar. Dan adalah mereka meyakini ayat-ayat
Kami.” (QS. 32:24)
9. Sabar Menghantarkan Kepada Pertolongan
Allah. Hal ini tentunya bukan berarti dengan meninggalkan usaha,
karena pertolongan dari Allah tidak mungkin tercapai dengan sendirinya tanpa
melakukan sebab- sebab yang mengan-tarkan kepadanya. ['i]“Jika kamu bersabar dan
bertaqwa, niscaya tipu daya mereka sedikit pun tidak mendatangkan kemudharatan
kepadamu. Sesungguhnya Allah menge-tahui segala apa yang mereka kerjakan.”
(QS. 3:120)
“Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu dan dirimu.
Dan (juga) kamu sungguh-sungguh akan mendengar dari orang-orang yang diberi
kitab sebelum kamu dan dari orang- orang yang mempersekutukan Allah, gangguan
yang banyak yang menyakitkan hati. Jika kamu bersabar dan bertaqwa, maka
sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang patut diutamakan. (QS.
3:186) Allah Subhannahu wa Ta'ala menceritakan perihal Nabi Yusuf, bahwasanya
dia mendapatkan pertolongan dikarenakan kesabaran-nya. Yusuf berkata kepada
saudara-saudaranya,
“Sesungguhnya Allah telah melimpahkan karunia-Nya kepada
kami”. Sesungguh-nya barang siapa yang bertaqwa dan bersabar, maka sesungguhnya
Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik”. (QS.
12:90)
10. Sabar Merupakan Kumpulan Berbagai Akhlak Luhur
Di dalam sabar termuat berbagai macam akhlak yang mulia, di antaranya
adalah santun, lembut, ramah, pemaaf, toleran, lapang dada, adil, menyembunyikan
aib orang dan lain sebagainya. Seorang da’i akan menghadapai orang yang memiliki
berbagai macam karak-ter. Ada yang banyak bertanya, sering membuat jengkel,
malas, pembuat onar, menghadapi pertengkaran dan lain-lain, maka menghadapi
masyara-kat yang bermacam-macam dibutuhkan kesabaran yang tinggi.
11.
Sabar adalah Separuh Iman Sabar dan Syukur adalah inti keimanan,
Allah Subhannahu wa Ta'ala berfirman,
“Sesungguhnya pada yang demikian itu
terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi setiap orang penyabar dan banyak
bersyukur.” (QS. 14:5)
Nabi Shallallaahu alaihi wa Salam telah menyifati
seorang mukmin dengan sifat yang menakjub-kan, sifat itu tidak akan didapati,
kecuali pada seorang mukmin, yaitu,
“Kalau mendapatkan kelapangan, maka ia
bersyukur, yang demikian adalah baik baginya. Dan apabila ditimpa kesempitan,
maka ia bersabar dan itu pun baik baginya juga.” (HR. Muslim)
12.
Sabar Merupakan Sebab Untuk Meraih Kesempurnaan Kesempurnaan iman
hanya akan dapat diraih dengan kemauan keras dan keteguhan. Oleh karena itu,
dalam sebuah riwayat disebutkan doa berikut,
“Ya Allah sesungguhnya aku
memohon kepada-Mu keteguhan dari setiap urusan dan kemauan keras dalam meraih
petunjuk.”[i/] Keteguhan dan kemauan yang keras tidak akan dapat berdiri dengan
tegak, tanpa adanya pondasi kesabaran.
13. Kesabaran Merupakan Sarana
Melatih Diri
Seorang da’i harus melatih diri untuk menjauhi
perkara-perkara yang tidak selayaknya dilakukan olehnya seperti berkeluh kesah,
bosan, patah semangat, terburu-buru, marah, takut, rakus, mendahulukan hawa
nafsu dan lain-lain. Hanya dengan membiasakan bersikap sabar, ia akan mampu
menjauhi semua itu, sehingga ia dapat bersikap proporsional dan adil dalam
berbagai permasalahan, mempertimbangkan sesuatu dengan matang dan dengan
pemikiran yang jernih. Akhirnya dakwah yang disampaikan menjadi lebih mengena,
karena ia dapat mencari waktu yang tepat, metode yang sesuai dan penuh dengan
hikmah.
14. Sabar Mempunyai Kedudukan yang Tinggi.
Di
dalam beberapa firman Allah, sabar selalu bergandengan dengan sifat-sifat mulia
yang lain, seperti yakin, syukur, tawakkal, shalat, tasbih dan istighfar, jihad,
taqwa, al-haq, belas kasih dan sebagainya.
15. Kebaikan Dunia Akhirat
Bagi Orang yang Sabar
Kebaikan bagi orang sabar: Allah beserta orang
yang sabar; Allah mencintai orang yang sabar; Mendapatkan kesejahteraan dan
rahmat dari Allah; Mendapatkan pertolongan; Dijaga dari tipu daya musuh dan yang
paling penting adalah ia berhak mendapatkan surga, sebagaimana firman Allah
Subhannahu wa Ta'ala ,
Artinya, “Mereka itulah orang yang dibalasi dengan
martabat yang tinggi (dalam surga) karena kesabaran mereka dan mereka disambut
dengan penghormatan dan ucapan selamat di dalamnya, (QS. 25:75)