Lantakkanlah duniaku…wahai sang malam
cabiklah dengan
berjuta tajam ….jiwaku kan riang meregang..
Sudutkanlah diriku
diujung kutub yang kelam….
ludahi sekujur asaku
yang tak kenal kata sopan…
Menarilah diatas
bangkai hina ini ….wahai Hujan….
Campakkanlah
sanjungan sanjunganku dahulu yang bau..untukmu..
Adakah lagi selaksa
siksa pantas untukku….
aku masih mau…Sungguh….
Kumohon……
sungguh tak tertebus
kebodohanku…
sinislah pandang aku
wahai mentari…bakarlah hati durjana ini..
Dan pencarkanalh
abuku keseluruh kata berarti mati…..
Kuburkanlah segala
kebahagiaanku kepalung dalam menanti..
patahkalan setiap
kakiku yang menari….
Relaku….terwujud tawa menanti…hujan jarum kutadah di hati
Usah kau pusing ku
hanya mencari simpati….duhai mendung sunyi
Aku sungguh ingin
merasakan menjadi pecundang sejati…
Dan hukumlah aku
abadi……
Takkan menangis
manusia ini……kureguk puas segala balas
agar tercodet disepanjang hayat ini…membekas
betapa aku
telah…salah………
Aku……..bersimpuh
padamu wahai ….Malam…hujan….
Laut..ombak…pelangi….peri-peri….mimpi…..indah…
Cakrawala….Fajar…..embun….dunia..
Akulah yang pesakitan
mengakui……
Aku yang telah
membuat….Senyumnya menghilang…
Tolong…..Siksa diri ini….
Maafkan aku wahai
puisi……
By : Andri '95
By : Andri '95
Tidak ada komentar:
Posting Komentar